Rabu, 21 November 2012

Ayah, inspirasiku mencintai buku

Membaca..?? Tak pernah terpikir untukku mencoba kegiatan hal yang satu itu. Aku sangat membenci "Membaca" tapi semua itu berubah karena ayah yang sangat aku cintai.

Pagi ini saat melewati penjual koran di sudut pasar itu membuat pikiranku melayang beberapa tahun yang lalu saat aku berumur 12 tahun, mencoba mengingat setiap kenangan yang mungkin bagiku adalah kenangan yang terindah aku miliki.

Sepertinya terjadi saat sore hari, biasanya aku menunggu ayah pulang dari bekerja dengan menonton televisi dan menunggu apa yang ayah bawa hari ini. Ayah selalu membawakan aku coklat dan permen yang sangat aku sukai. Sore itu ayah datang dengan gembira sekali, aku bertanya kepadanya " Ayah, hari ini bawa apa??" tanya ku penasaran.

" Sini sayang, ayah bawa sesuatu yang lain dari biasanya"

Aku pun berlari menghampiri ayah, aku berpikir mungkin coklat yang selama ini sangat aku inginkan karena ayah berjanji akan membelikan coklat itu hari ini. Aku melihat ayah membawa bungkusan yang agak besar yang menurutku tidak seperti biasanya dan mengapa ayah tersenyum?? karena penasaran aku bertanya," Ayah, itu apa?? Ayah bawa coklat kesukaanku??"
Dan dijawab ayah dengan senyuman dan menyerahkan bungkusan itu padaku, aku membukanya dan ternyata itu adalah majalah lebih tepatnya majalah " BOBO" majalah yang sangat disenangi anak - anak seusiaku saat itu tapi berbeda dengan ku yang tak menaruh minat sama sekali dengan macam bacaan apapun.

Melihat aku yang hanya diam membisu, ayah berkata sambil mengelus kepalaku, " Mulai sekarang kamu coba membaca yah sayang, itu sangat mengasikkan daripada kamu hanya menonton televisi. Pengetahuanmu akan bertambah luas, buku atau majalah itu jendela dunia loh. Jadi kalau kamu ingin tahu tentang sesuatu, apapun itu kamu bisa mencarinya lewat membaca. Kamu akan lebih pintar dan ayah ingin kamu seperti itu. Mulai hari ini ayah akan mengganti jatah coklat kesukaanmu dengan membelikan majalah ini" Ayah tersenyum kepadaku

"Tapi ayah, aku kan tak suka membaca, aku sukanya kalau ayah membelikan aku coklat" Rengekku

"Iya, ayah tahu tapi kamu coba yang satu ini dulu nanti kalau kamu sudah terbiasa ayah akan memberikan hadiah bonus untuk mu kamu bisa minta apa saja, gimana??"

"Ayah, nyebelin.Aku tidak suka membaca pokoknya aku enggak mau!!!" Gerutuku kesal

"Anak manis tidak boleh begitu ya. Ayah janji akan ngasih apa saja yang kamu inginkan tapi kamu coba baca majalah ini dulu dan kalau sudah selesai kamu ceritakan kembali ke ayah, apa saja isi cerita dalam majalah ini"

"Hm,,, ayah janji yah. Enggak boleh bohong"

"Iya, Ayah janji sayang" Ucap ayah kepadaku

Setelah kejadian itu karena di iming - iming hal sangat aku ingin kan aku giat membaca majalah itu walau awalnya sangat membosankan. Sedikit demi sedikit aku mulai menyukai setiap cerita yang disajikan majalah itu. Aku mulai membawa majalah itu kemanapun bahkan ke dalam kamar mandi karena aku tak ingin melewatkan cerita itu walau sebentar saja. Ibu sampai heran melihat tingkahku seperti itu, pernah ibu marah - marah kalau aku makan sambil membaca atau membaca sambil tidur. Tapi aku meyukai kegiatan baru ini, aku mulai meninggalkan menonton televisi lebih memilih masuk kamar dan membaca.

Ayah juga sangat senang dengan perubahan yang aku alami, ayah mulai membawakan aku cerita - cerita rakyat, komik bahkan novel. Secara perlahan aku berubah dari tidak menyukai menjadi sangat menyukai membaca. Aku berubah menjadi kutu buku, lebih memilih dirumah daripada berpergian keluar, lebih memilih pergi ke perpustakaan daripada ngumpul - ngumpul dengan teman di luar. Membaca menjadi hal yang sangat mengasikkan.

Sekarang ayah telah tiada tapi kenangan ini akan menjadi hal yang sangat manis yang aku miliki. Karena ayah, aku mengenal dunia bahkan mencintai buku. Setelah sekian tahun berlalu bahkan sampai sekarang aku sangat menyukai membaca.

Aku menyukai membaca buku yang membawa motivasi, komedi dan lain - lain. Dari banyaknya pengarang buku aku sangat menyukai Asma Nadia, Helvy, Salim A fillah dan masih banyak lagi. Mereka mampu merangkai berjuta - juta kata menjadi buku yang sangat bermanfaat. Suatu saat nanti aku ingin seperti mereka, memberikan kenangan lewat buku.

Ayah, terima kasih atas perhatiannya selama ini, mengajariku betapa indahnya dunia dengan membaca. 

Terima kasih ayah, aku mencintaimu.....

0 komentar:

Posting Komentar

Yours Comment